PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tengah rajin menggarap usaha luar negeri. Terdapat tiga proyek pembangunan kabel laut yang TLKM sasar. Secara keseluruhan, nilai investasinya proyek tersebut adalah US$ 1 miliar.
Jika melihat nilai tukar rupiah terhadap dollar di posisi Rp 11.700, maka investasi tersebut bernilai Rp 11,7 triliun. "Dari keseluruhan, porsi Telkom 40%," ungkap Direktur Utama TLKM Arief Yahya, dalam siaran pers, Kamis, (28/8).
Tiga proyek tersebut antara lain: pertama, TLKM bersama konsorsium South East Asia-United States (SEA-US) membangun kabel laut yang menghubungkan Indonesia bagian timur ke Amerika Serikat. Proyek yang diharapkan rampung tahun 2016 ini memiliki nilai investasi US$ 250 juta. Di situ, TLKM akan memegang porsi 28,5% atau US$ 71,25 juta.
Konsorsium ini terdiri dari 7 perusahaan telekomunikasi yakni Telin, Telekomunikasi Indonesia International Inc. (Telkom USA), Globe Telecom, RAM Telecom International, Hawaiian Telecom, Teleguam Holdings, dan GTI Corporation. Nantinya, kabel bawah laut ini akan memiliki panjang 15.000 kilometer yang membentang menghubungkan lima area dan teritori, yakni Manado (Indonesia), Davao (Filipina), Piti (Guam), Oahu (AS), dan Los Angeles (AS).
Tak berhenti di sana, TLKM pun tengah menggaet beberapa negara lain. Menurut Arief, terdapat 2 negara lain yang akan bergabung dengan konsorsium ini. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan penjajakan ke Australia dan Papua Nugini.
Kedua, TLKM telah membangun sistem komunikasi kabel laut yang menghubungkan ke negara-negara belahan barat hingga Eropa. Ini dilakukan melalui konsorsium South East Asia-Middle East-Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5) dari 17 negara.
Ketiga, TLKM juga sudah mengantungi rencana pembangunan jaringan kabel laut yang diberi nama Indonesia Global Gateaway (IGG). Pada 2016 mendatang, sistem kabel laut SEA-US akan terintegrasi dengan SEA-ME-WE 5, Asia America Gateaway (AAG), South East Asia Japan Cable System (SJC), Batam Singapore Cable System (BSCS), Dumai Malaka Cable System (DMSC), Thailand-Indonesia-Singapore (TIS), serta kabel domestik lain. Sehingga, terdapat konfigurasi jaringan yang memghubungkan Asia, Eropa, dan Amerika.
Untuk IGG, Direktur Utama Telin Syarif Syarial Ahmad menyebut bahwa nilai investasi ini adalah US$ 253 juta. Proyek ini TLKM garap sendiri. Dus, TLKM berharap sudah bisa melakukan groundbreaking pada awal tahun depan.
Arief mengatakan, pembangunan proyek kabel bawah laut akan mencapai Break Even Point (BEP) dalam waktu 5 sampai 7 tahun. Namun dengan transmisi yang dimiliki, maka pasar ritel TLKM akan cukup bagus.
Sebagai sumber dana investasinya, Arief bilang bahwa pihaknya akan mencari pendanaan paling optimal baik internal maupun eksternal. Pada semester pertama 2014, kas dan setara kas TLKM yakni Rp 16,82 triliu
Kamis, 28 Agustus 2014
United Tractor Tbk (UNTR) - Teknikal Analisis
UNTR merupakan saham LQ45 yang diperdagangkan merah sejak 6 hari belakangan ini,hal ini sangat perlu di perhatikan karena UNTR juga merupakan salah satu perusahaan yang juga bergerak di sektor tambang,dimana sektor tambang sudah melonjak sejak 14 hari belakang ini namun tidak dengan UNTR yang sedang mengalami penurunan terdalam.
Analisa secara teknikal dapat dilihal adanya prilaku pasar yang terjadi pada UNTR dengan oertaking profit di harga tinggi dimana UNTR anjlok 23900,namun dapat di perhatikan bahwa sepertinya dalam perdagangan hari ini UNTR diperdagangkan flat hinggi penutupan sore hari.
Kesimpulan secara teknikal UNTR telah mencapat titik terrendah dalam perdagangannya dalam sepekan ini dapat di lihat dari grafik kekuatan pasar di bawah menunjukkan Over Sold (Jenuh Jual) dan dalam grafik UNTR menyentuh pada titik uptrend Line,sehingga di perkirakan UNTR akan mengalami rebound/penguatan dalam perdagangan berikutny
Adaro Energi Tbk (ADRO) - Teknikal Analisis
Secara teknikal ADRO telah mencapai titik puncak di harga tertinggi sepanjang masa kinerja selam 3 tahun terakhir sejak 2011,namun demikian perlu sangan di perhatikan bahwa ADRO saat ini mencapai tingkat tertingginya di harga 1340,
Hal yang mendorong peningkatan ADRO karena adanya kenaikan Indeks Batu Bara dunia yang semakin membaik dan Margin Produksi ADRO yang sangat besar dengan HPP yang kecil oleh karena itu ADRO sangat diminati oleh para Investor
Prediksi pergerakan ADRO tentunyan sudah mencapai titk puncak secara teknikal ADRO diprediksi sangat susah menembus level 1340 dan diperkirakan akan mengalami penurunan,namun demikian diperkirakan pergerakan ADRO akan konsolidasi bergerak menyamping dengan rentan harga 1225-134-
SARAN: BUY IN LOW Range 1225-1250
Pergerakan IHSG Penutupan Perdagangan 28 Agustus 2014
Pada akhir transaksi perdagangan hari ini (28/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memberikan senyuman manis. Pada pukul 16.00 WIB, indeks tercatat naik 0,37% menjadi 5.184,47.
Pada transaksi perdagangan hari ini, terdapat 190 saham yang melaju. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 117 saham dan 92 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi sore ini melibatkan 4,987 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5,313 triliun.
Sepuluh sektor kompak memberikan sinyal hijau. Adapun tiga sektor dengan kenaikan terbesar yakni: sektor konstruksi yang naik 1,27%, sektor industri lain-lain naik 0,81%, dan sektor manufaktur yang naik 0,47%.
Saham-saham yang menduduki posisi top gainers pada indeks LQ 45 di antaranya: PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 3,76% menjadi Rp 5.100, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 3,55% menjadi Rp 438, dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) naik 2,95% menjadi Rp 1.220.
Sedangkan saham-saham yang berada di posisi top losers indeks LQ 45 adalah: PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turun 2,17% menjadi Rp 1.125, PT Express Transindo Tbk (TAXI) turun 1,88% menjadi Rp 1.305, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 1,87% menjadi Rp 1.315
Langganan:
Postingan (Atom)